Christina Arijani

Posisi kepemimpinan adalah tanggung jawab yang besar, dan pelaksanaannya tidak semudah membalikkan telapak tangan. Seorang pemimpin memiliki pengaruh yang besar terhadap para bawahannya, dan mengemban tugas mencapai sasaran yang dituju dengan seefisien serta seefektif mungkin. Namun, bagaimanakah agar seorang pemimpin tidak menjadi semena-mena dalam perjalanan mencapai target?

 Christina Arijani, Owner sekaligus CEO PT Gema Triwira, memiliki cara tersendiri dalam menjawab pertanyaan ini, seperti diulas berikut:

Membangun dari Nol

 Karier Ibu Christina sewaktu berkuliah S1 Fakultas Ekonomi di STIE Kampus Ungu tahun 2006 berjalan dengan mulus. Beliau langsung mendapatkan pekerjaan sebagai training coordinator di sebuah perusahaan swasta Indonesia sambil kuliah malam. Ia kemudian melanjutkan menjadi training manager di beberapa perusahaan lain.

Tantangan muncul ketika, sementara bekerja di perusahaan outsourcing untuk pengamanan, Ibu Christina bertekad untuk membuat perusahaan sendiri yang bergerak di bidang yang sama. Tahun 2008, beliau membuat dokumen legal perusahaan dan menawarkannya ke perusahaan-perusahaan pemakai jasa keamanan. Namun, ternyata, setelah 2 tahun berusaha pun belum ada perusahaan yang tertarik untuk bekerjasama.

Menggapai Keberhasilan

Barulah di tahun kedua yaitu tahun 2010, beliau mendapatkan angin segar. “Kasih Tuhan kali ya,” beliau bercerita. “Ketemu teman yang pernah saya bantu, dan sewaktu dia lihat kemampuan saya dia minta untuk pengamanan di cabang-cabang mereka.”

Uluran tangan dan kepercayaan inilah yang menjadi cikal-bakal tumbuh kembang PT Gema Triwira. Dan, berbekal pengalaman ini, Ibu Christina bertekad melakukan hal yang sama kepada para karyawan beliau, menjadikan perusahaan ini perusahaan penyedia tenaga kerja yang mengedepankan kesejahteraan karyawan, termasuk tidak memotong gaji karyawan.

Pemimpin Berfokus pada Karyawan

Fokus terhadap karyawan ini dijalankan Ibu Christina di perusahaan beliau hingga sekarang, dan menjadi bagian dari gaya kepemimpinan beliau.

“Pemimpin Inklusif adalah perilaku pemimpin yang mampu menfasilitasi anggota kelompok guna merasakan rasa memiliki dalam kelompok kerja. 6 ciri khasnya adalah: jiwa Kolaborasi, menghargai beda kebudayaan antar tim, keingintahuan, berani, komitmen, dan mempunyai rasa memiliki,” beliau menjelaskan. “Dengan itu, anggota akan memiliki jiwa kesatuan dan rasa menjadi bagian dalam perusahaan tempat dia bekerja, sehingga juga memiliki tanggung jawab dan loyalitas terhadap perusahaan, karena tiap-tiap anggota atau karyawan diajak berperan aktif dalam kegiatan di
perusahaan tempat mereka bekerja.

Gaya Kepemimpinan Christina Arijani

Perwujudan gaya kepemimpinan Ibu Christina sendiri adalah: “Diusahakan selalu menuangkan sistim kepimimpinan demokratis dengan cara meminta mereka untuk menuangkan pendapat dan memberi masukan untuk arah perbaikan kerja, delegatif dengan memberi kesempatan dan tanggung jawab kepada masing-masing karyawan untuk menyelesaikan tugasnya dan menuangkan ide-ide baru untuk pencapaian kerja yang lebih maksimal, dan juga transformasional dengan mencontohkan kepada karyawan.”

Sejalan dengan hal itu, tips-tips yang Ibu Christina pegang hingga kini, yang ingin beliau bagikan juga kepada sahabat D’Impact, adalah: “Dekat dengan bawahan – tidak membuat jarak – juga mencontohkan kepada karyawan rasa memiliki perusahaan dan menjadi bagian dari perusahaan, dan memahami kesulitan yang terjadi pada karyawan.”

 Semoga tips-tips ini juga bisa bermanfaat bagi sahabat D’Impact. Salam sukses!

April 24, 2024

Keren..!, Sangat inspiratif semoga model kepemimpinan ini bisa menjafi role model bagi perisahan lain… sukses terus ubtuk Christin..

May 15, 2024

Terima kasih atas komentarnya Ibu Setiawati. Kami akan sampaikan ke Ibu Christina Arijani ya. Sukses dan sehat selalu untuk Ibu Setiawati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *