
Generasi Z, yang terlahir dalam rentang 15 tahun sejak tahun 1997, sudah mulai memasuki dunia kerja. Seperti pada generasi-generasi lain, generasi ini pun memiliki karakteristik, pandangan dan harapannya sendiri terhadap dunia kerja. Hal ini perlu diperhatikan para pengusaha/manajemen perusahaan agar potensi Gen Z dapat terolah dengan baik dan memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan.
Apa saja yang dirasa penting dalam suatu pekerjaan/posisi kerja oleh generasi “zaman now” ini berdasarkan karakteristiknya? Berikut ulasannya:
1. Pemenuhan Diri dan Kesehatan Mental
Belakangan ini, muncul pepatah “You don’t quit a job; you quit your boss” (“Jangan tinggalkan pekerjaanmu; tinggalkan saja bosmu”). Pepatah ini mencerminkan salah satu karakter mendasar Gen Z yang selama ini tak jarang gonta-ganti perusahaan.
Riset oleh Deloitte mengungkapkan bahwa Gen Z sangat menghargai empati dari atasan. Gen Z ingin dihargai dan dilihat secara individu, bukan hanya sekadar dari hasil kerjanya saja.
Beban kerja yang dirasa berlebih dan hanya ditanggung sendiri pun bisa jadi membuat para pekerja generasi Z tidak betah. Hal ini dirasa sangat mengganggu kesehatan mental mereka, apalagi jika disandingkan dengan cara kerja remote/jarak jauh yang belakangan ini banyak diterapkan. Karena itu, penetapan jam kerja yang pasti dan ditaati sangat dicari oleh Gen Z, begitu pula perhatian dari atasan mereka akan beban kerja yang mereka tanggung.
2. Identitas Diri vs. Pekerjaan
Selain terkait dengan kesehatan mental, isu tentang beban kerja pun terkait erat dengan identitas diri bagi para pekerja Gen Z. Pekerja yang tergolong dalam generasi ini biasanya sangat mementingkan identitas diri dan mempertanyakan peran pekerjaan dalam pembentukan identitas diri tersebut. Sementara itu, lebih banyak atasan – 86%, dibandingkan dengan 61% dari Gen Z, menurut riset Deloitte – yang menganut paham bahwa pekerjaan adalah sebagian besar dari identitas diri mereka.
Pertanyaan akan peran pekerjaan dalam pembentukan identitas diri inilah yang mendorong generasi Z untuk mencari pekerjaan yang selaras dengan nilai serta tujuan yang mereka usung atau ingin raih, tidak hanya gaji yang menggiurkan. Lingkungan serta budaya kerja yang cocok pun menjadi nilai tambah yang dapat menentukan loyalitas Gen Z terhadap perusahaan tempat mereka bekerja.
Bekerja secara individu/mandiri juga merupakan faktor besar dalam karakteristik pekerja Gen Z, yang berawal dari dorongan untuk membuat perbedaan dan membuktikan diri. Di tengah melimpahnya hal yang serupa, mereka ingin menonjolkan diri dengan menunjukkan kemampuan serta keterampilan unik yang mereka miliki.
3. Transparansi dalam Informasi dan Komunikasi
Perlu dipahami juga bahwa Gen-Z tumbuh di era internet dan digitalisasi dengan beragam kemudahan dan tantangannya, termasuk akses terhadap ponsel pintar dan media sosial. Karena itu, berhadapan dengan pilihan yang hampir tak terbatas, menyuarakan pendapat dan mengoperasikan teknologi sudah merupakan hal yang biasa bagi generasi ini.
Dengan berlimpahnya opsi informasi dan komunikasi, Gen-Z cenderung mengutamakan transparansi dalam kedua hal tersebut. Pasalnya, mereka sudah sering berperang melawan hoax dan salah tafsir/miskomunikasi.
Melihat hal ini, informasi tentang pekerjaan, hak dan kewajiban yang jelas, relevan dan tepat waktu sangat dihargai oleh Gen-Z, bahkan sebelum mereka memilih untuk bekerja di suatu perusahaan tertentu. Sementara itu, meskipun terdapat banyak moda komunikasi yang bisa digunakan, para pekerja generasi ini cenderung memilih berkomunikasi secara langsung/tatap muka, melalui pertemuan secara daring atau luring agar informasi yang disampaikan satu sama lain tidak meleset dari sasaran dan jauh lebih mudah dipahami.
Baca juga: Ini Informasi dan Kejelasan di dalam Perjanjian Kerja yang diinginkan GenZ dan Milennial
Sahabat D’Impact, melihat ulasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemenuhan serta identitas diri, pemeliharaan kesehatan mental yang berkesinambungan dan kejelasan terkait informasi serta komunikasi merupakan bagian besar dari karakter para pekerja Gen Z, yang juga mereka harapkan dari perusahaan tempat mereka bekerja.