
Sahabat D’Impact, McKinsey menemukan bahwa organisasi yang berfokus pada kinerja dan Kesehatan lebih sukses baik secara umum maupun secara finansial. Performa yang mumpuni tersebut biasanya bersumber dari kesempatan yang diberikan kepada karyawan untuk mengembangkan diri, juga motivasi dan reward.
Namun, rupanya, focus terhadap inklusi dan keberagaman pun dapat memotivasi kinerja karyawan, sahabat D’Impact! Melissa Sim, manajer tim Diversity, Equity and Inclusion (DEI) di suatu Perusahaan multinasional, berbagi terkait hal tersebut dalam artikel berikut:
Mencontohkan Sikap yang Inklusif dan Menghargai Keberagaman
Menurut Melissa, yang sudah 3 tahun ini berkecimpung secara intense di bidang DEI, “Dengan adanya DEI, selalu ada positive business impact. Karena pada waktu semua orang merasa mereka di-include-kan, tidak berasa didiskriminasi, atau tidak merasakan exclusion dari teman kerjanya, mereka pasti akan lebih semangat bekerja, mereka nyaman, mereka trust each other, dan yang namanya belongingness itu terbentuk. Dan pada waktu mereka belongingness-nya tinggi, pasti produktivitasnya akan lebih tinggi, absenteeism rate-nya pasti akan menurun, turnover juga akan menurun, sehingga sustainability bisnisnya lebih terjaga. Itu sama kayak kita dengan keluarganya kita: Kalau kita trust, kita pasti akan berusaha yang terbaik buat keluarga kita.”
Meskipun demikian, Melissa mendapati bahwa memperkenalkan konsep ini kepada semua karyawan bukanlah hal yang mudah. Faktor utama tantangan ini adalah masih belum lazimnya konsep tersebut di Masyarakat Indonesia, sehingga ketidakpahaman merajalela.
Untuk menaklukkan rintangan ini, ia pertama-tama menyasar jajaran manajemen Perusahaan. Pasalnya, sudah lazim diketahui bahwa karyawan akan mengikuti contoh sikap para pimpinan mereka, termasuk sambutan terhadap program-program inklusi dan keberagaman. Melissa bahkan mengestimasi bahwa, jika leaders sudah buy-in terhadap program-program DEI yang diluncurkan, maka sudah 70% besarnya kemungkinan program tersebut akan berhasil di kalangan karyawan.
Dan, perjuangan Melissa beserta timnya selama ini untuk meyakinkan management level tentang pentingnya inklusi dan keberagaman membuahkan hasil, sahabat D’Impact! Menurut Melissa, mereka kini tidak hanya percaya bahwa kesetaraan, inklusi dan keberagaman sangat penting dalam mewujudkan lingkungan kerja yang baik dan bahkan high-performing, tetapi juga sangat mendukung program-program DEI.
Awal Perjuangan Menggaungkan Inklusivitas dan Keberagaman
Seperti apa perjuangan yang dilakukan tim Diversity, Equity and Inclusion di Perusahaan ini beserta strategi yang mereka gunakan?
Rupanya, pertama-tama, Melissa membidik satu bagian saja dari DEI, sahabat D’Impact. Kemudian, ia mengerucutkan focus lebih jauh lagi kepada satu aspek dari bagian tersebut. Ia bahkan juga mengerucutkan focus implementasi program yang dihasilkan di suatu divisi tertentu.
Mulanya, tim yang ia pimpin memilih keberagaman gender untuk diusung dan diperjuangkan di Divisi Commercial di Perusahaan mereka. Alasannya, karena keberagaman gender mudah dilihat dan diukur, juga sangat kentara ketimpangannya di divisi tersebut, yang kala itu 100% awak lapangannya laki-laki.
Tak hanya itu, Melissa beserta timnya bahkan memulai dengan hal yang sangat mendasar. Mereka berusaha meyakinkan awak divisi ini bahwa keberagaman sangat penting adanya, bahwa sudut pandang yang berbeda beserta ragam pola pikir dan nilai yang termasuk di dalamnya akan memperkaya tim.
Kerikil-Kerikil di Jalan
Namun, begitu tujuan sudah di-set, ternyata perjalanan menuju tempat tersebut penuh tantangan, sahabat D’Impact. Melissa bercerita, “Untuk merubah mereka, mau menerima dari salesman pria menjadi salesman wanita, wah itu perjalanannya lumayan panjang. Kita bicara habis-habisan dan mereka bilang: Nggak bisa ada salesman cewek. Gimana mereka mau bawa mobil? Keselamatannya mereka tuh gimana di jalan? Belum lagi kalau dirampok dan lain-lain.”
Kerikil-kerikil di jalan ini membuat hasil yang dicapai terasa manis bagi Melissa dan timnya. Ia menuturkan, “Yang menyenangkan, sekarang ini kalau kita lihat di survei-survei kita, employee kita malah yang memberikan saran misalnya begini: Eh, ternyata di level maintenance lead masih ada lho role-role ini yang belum ada female-nya. Mungkin kita sudah bisa mulai meng-hire female untuk role ini? Dan salah satu leader di salah satu area sampai bilang gini: Saya tuh kepingin lho meng-hire female untuk di area saya, lebih banyak lagi, karena saya tuh melihat dengan adanya para female-female ini di timnya saya, secara dinamika kerja kelompok itu jauh lebih berbeda. Mereka itu jauh lebih care terhadap each other, dan akhirnya membuat lebih inklusif, lebih bersemangat bekerja.”
Memotivasi Kinerja Karyawan lewat Inklusi, Keberagaman dan Kesetaraan
Tak hanya itu, secara umum pun sudah banyak pencapaian yang diraih tim DEI di perusahaan ini, sahabat D’Impact, baik secara internal maupun eksternal.
Melissa menyampaikan bahwa, secara internal, tanggapan baik dalam survei karyawan yang dilakukan 2 kali setahun maupun survei program terkait sangat positif. Hampir 100% karyawan di Perusahaan ini merasa program DEI membantu mereka menciptakan lingkungan yang inklusif dalam tim maupun divisi mereka.
Ketika memperkenalkan topik-topik yang tak lazim didengar para karyawan seperti micro-aggression dan micro-exclusion, tim DEI juga mendapatkan sambutan baik. “Meskipun itu baru, mereka selalu responnya positif,” ujar Melissa kepada tim D’Impact. “Mereka selalu menceritakan, ‘Oh oke aku belajar hal yang baru’, dan menyatakan bahwa hal ini relevan dengan kehidupan kerjanya mereka.”
Dari sisi implementasi keberagaman dan kesetaraan pun, sudah ada perkembangan yang cukup berarti dan membanggakan. Melissa mengungkapkan bahwa keberadaan female leaders di Perusahaan tempatnya bekerja semakin lama semakin kentara, meskipun jumlahnya tidak naik secara drastis. Perusahaan ini pun memberikan gaji yang setara terhadap semua karyawannya, tanpa melihat gender ataupun penanda-penanda keberagaman lain.
Bahkan, perusahaan ini telah tersertifikasi setara dalam penggajian secara internasional secara berturut-turut sejak tahun 2018, sahabat D’Impact! Dan, seperti disebutkan Melissa, hal ini tentunya membantu memotivasi kinerja karyawan.
Nah, seperti apa seluk-beluk tim DEI itu sendiri? Bagaimana cara membentuk dan menjalankan tim yang mengkhususkan diri pada topik inklusi, kesetaraan dan keberagamaan di suatu perusahaan? Mari simak di artikel selanjutnya, sahabat D’Impact!